musim haji telah berlalu dan sekarang kita telah memasuki tahun baru Islam 1434 H. Sudah selayaknya kita bermuhasabah diri memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri. Pada tulisan ini penulis akan menyoroti fenomena yang terjadi dengan NKRI yang kita cintai dan banggakan.fenomena gelar "H". Emang sih tidak ada masalah dengan fenomena ini. Setahu saya pencantuman gelar
"H"
itu hanya ada di Indonesia sekitar, bahkan saya lihat orang2 muslim d
belahan dunia yang sudah pernah naik haji bahkan bolak-balik, tidak
pernah saya dapati mereka mencantumkan gelar "H" d depan nama mereka.
Lantas apakah ada yang salah dengan pencantuman gelar "H" di depan
nama?..sah-sah aja sih dan itu diperbolehkan.Hanya saja konteks niat
inilah yang akan menjadi bahasan penulis. berarti jika ada orang ahli
sholat dan shedekah ada gelar "S" nya juga donk.:). Inamal 'amalu bi
niat " (sesungguhnya diterimanya amal perbuatan itu tergantung pada
niatnya..).(Hadist Arbain no 1). Orang yang sering beribadah bahkan
sudah haji 10 kalipun jika niat dia karena untuk Ria dan Ujub maka
sia2lah apa yang telah dia usahakan bahkan hajinya jadi ga mabrur alias
mabur (maju terus bubar), karena ia hanya ingin mendapatkan pengakuan
dari manusia saja, tapi tidak menghiraukan pengakuan dari Alloh atau
Ridho Alloh. Inilah fenomena yang saat ini terjadi. Apakah dengan
bergelar "H" kita terbebas dari siksaannYA?. jawabannya maybe yes or
no...penulis ga akan panjang lebar menjelaskannya lagi karena sudah
penulis bahas sebelumnya. Ok dech selamat beraktivitas kembali.semoga
tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.jika ada salah-salah kata ya
dimaafkan ya cz penulis masih amatir n masih perlu banyak belajar
lagi.jika ada kebenaran d tulisan ini, maka itu datangnya 100% dari
Alloh, penulis hanya perantara saja...See U at the Top...sampai jumpa di
IntermezoIslami selanjutnya y.:)
Penulis : Charles Pramudita Adi
Penulis : Charles Pramudita Adi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar